MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Kepala Distrik Wasior, Alex Marani mengatakan, sekira 100 an lebih jiwa harus mengungsi ke salah satu gereja yang berada di daerah ketinggian—pascabanjir yang merendam 70 rumah warga di Kampung Rado, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Sabtu (2/2/2019) malam.
“Sejak semalam (kemarin) sekira pukul 20.00 WIT kepala desa meminta ke saya untuk meminta bantuan mengevakuasi masyarakat. Saat itu, evakuasi ke gereja yang berada di daerah yang lebih tinggi. Tidak ada tenda-tenda pengungsi. Dan sampai sore tadi, warga masih menempati bangunan sambal melihat kondisi cuaca,” kata Alex, Minggu (3/2/2019).

Dihubungi melalui sambungan telpon dari Manokwari, Alex mengungkapkan, sebanyak 52 kepala keluarga atau lebih dari 100 jiwa dievakuasi.
“Sejak pukul 08.00 WIT hingga siang hari tadi, aparat Koramil, petugas BPBD kabupaten, dan semua warga ikut bersihkan sisa-sisa banjir. Bupati dan wakil bupati juga turun ke lapangan dan sampaikan beberapa hal ke masyarakat menyangkut kesiapsiagaan,” ujarnya.
Menurut Alex, hingga kini cuaca masih mendung, sehingga menjadi alasan bagi warga untuk tetap bertahan di bangunan gereja.
“Sejak pukul 22.00 WIT kemarin, pemerintah sudah mendistribusikan bahan makanan berupa beras, dan beberapa jenis makanan siap saji. Banyak beras milik warga rusak karena terendam banjir,” tuturnya
“Wakil bupati juga sudah mengambil langkah mendroping bama berupa beras, mie instan, air mineral, tikar. Pokoknya makanan yang cepat disajikan,” tambah Alex.
Alex menambahkan, warga juga telah mendirikan beberapa dapur umum untuk menampung logistrik yang diterima dari pemerintah.
“Hasil kunjungan di lokasi di wilayah Rado, warga ada bikin dapur umum sekira 7-9 dapur untuk memasak logistik yang dibagikan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Papua Barat, Derem Ampnir mengatakan, telah menerima laporan terkait banjir yang melanda Kampung Rado, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama.Ampnir mengatakan, laporan tersebut telah diteruskan ke guberur Papua Barat.
“Banjir terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan sejumlah wilayah di distrik Wasior terendam banjir akibat meluapnya empat sungai,” jelasnya.
Adapun sejumlah tersebut, yaitu Sungai Kuras, Mambonok, Sandui dan Anggris.
“Air meluap dan menggenangi rumah warga di Kampung Rado, dan wilayah Sanduai, Sepui dan Waskam. Di dekat pusat kota juga digenangi air. Di kampung Rado ketinggian air mencapai 50cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” tutup Ampnir. (RBM)