MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Perubahan cuaca secara esktrem berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat. Jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, masyarakat diimbau mewaspadai ancaman perubahan cuaca tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derekm Ampnir mengatakan, perubahan cucaca secara tiba-tiab telah dirasakan oleh masyarakat.

“Kita di Manokwari sudah rasakan dampak dari perubahan cuaca ekstrem ini, harga ikan sekarang sudah berapa? Luar biasa, harga ikan naik berapa kali lipat. Ini telah menimbulkan dampak sosial. Jadi, kami imbau masyarakat di Papua Barat perlu mewaspadai ancaman perubahan cuaca ekstrem jelang natal dan tahun baru,” kata Ampnir ketika dikonfirmasi papuakita.com, Senin (23/12/2019).
Upaya antisipasi terhadap potensi perubahan cuaca ekstrem telah dilakukan BPBD. Dengan berkoordinasi ke jajaran BPBD di tingkat kabupaten dan kota, serta stakeholder terkait. Bahkan, gubernur provinsi Papua Barat telah mengeluarkan surat edaran nomor 2346 tentang dukungan pelaksanaan operasi pengamanan natal dan tahun baru 2020, serta antipasti dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
“Ini bersifat perintah, bukan imbauan lagi jadi wajib. Yang punya masyarakat adalah bupati dan wali kota. BPBD di kabupaten kota harus melaporkan atau meng-up date setiap laporan bencana setiap saat melalui UPTD Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Papua Barat,” tegas Ampnir.
Fakta bencana di Manokwari
Di sisi lain Ampnir mengingatkan masyarakat, khususnya di kabupaten Manokwari, bahwa sesuai dengan pengalaman dan fakta-fakat kebebcanaan yang ada. Manokwari memiliki history kebencanaan, dimana beberapa kali bencana terjadi di awal tahun.
“Kita juga ingatkan masyarakat di Manokwari agar tidak larut dalam perayaan eforia perayaan tahun baru. Ingat pada beberapa waktu sebelumnya, dan salah satunya tahun 2009 silam, Manokwari pernah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter,” ucap Ampnir.
Sehubungan dengan surat edara yang telah dikeluarkan, Ampnir menambahkan, seluruh stakeholder juga diminta untuk ikut mendukung pelaksanaan operasi pengamanan natal dan tahun baru 2020, serta antipasti dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
“Kita harus tetap waspada dan berdoma, semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena biasanya berdasarakan pengalaman di awal tahun sekira tanggla 3,4,5 di awal tahun itu terjadi bencana di Manokwari,” tutup Ampnir. (ARF)