MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Sejarah masuknya Injil di Tanah Papua bakal dibuat ceritanya dalam bentuk film dokumenter bertajuk “Mansinam”. Tak tanggung-tanggung, anggaran untuk membiayai pembuatan film tersebut diestimasikan menghabiskan satu triliun rupiah.
Agenda pembuatan film ini terkuak dalam Rapat Rencana Pembuatan Film Dokumenter “Manisnam” yang digelar sekira pukul 10.00-14.00 WIT di salah satu hotel di Manokwari, Rabu (6/2/2019).
Tim dari Hollywood, Amerika Serikat akan terlibat langsung dalam menggarap film ini, para pemeran akan diambil dari Jerman dan Belanda serta melibatkan Orang Papua.
Produksi film ditargetkan rampung pada 2022. Dan mengambil lokasi syuting di Jerman, Belanda hingga ke Ternate dan Tidore, Provinsi Maluku Utara, serta Pulau Mansinam, tempat pertama kali Injil dibawa masuk ke Tanah Papua.
Adapun kebutuhan anggaran triliunan rupiah, itu selain diperoleh dari para donatur, juga menjadi beban Pemerintah Provinsi Papua Barat dan 13 Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten/Kota yang ada di Papua.
Anggota DPR Papua Barat, Jhon Dimara mewakili ketua DPRPB, saat ditemui usai menghadiri pertemuan mengatakan, pelibatan orang Papua dalam pembuatan film dokumenter tersebut perlu mengutamakan suku Doreri dan Suku Arfak.
“Saya menanggapi terkait pelibatan orang Papua dalam film tersebut. Tidak semua OAP (orang asli Papua) dilibatkan. Pertama, suku Doreri. Kedua, suku Arfak dan juga anak-anak zending,” ujar Jhon.
Ditanya soal anggaran pembuatan film, Jhon berkata ”tidak terlalu sulit”, sebab anggaran tersebut juga menjadi tanggung jawab dari kabupaten/kota dan juga kedua provinsi (Papua dan Papua Barat).
“Soal anggaran saya pikir kalau dibebankan ke 13 kabupaten/kota dan Provinsi Papua Barat serta 23 kabupaten/kota dan Provinsi Papua, ini tentu nilai yang kecil. Yang paling penting hal positif ini di tunjukkan sebagai bagian dari nilai Tanah Papua,” kata Dimara.
Martha Limahelu perwakilan Asadaya Mediatama Prodution mengatakan, pembuatan film yang menceritakan sejarah masuknya Injil di Tanah Papua, ini bakal melibatkan 5 negara dengan porsi paling banyak diambil dari Orang Papua.
“Pembuatan film Mansinam menggunakan tim dari Hollywood, tentu melibatkan aktor yang profesional. Kita sedang negosiasi dengan pemeran Yesus Jim Caviezel dalam film The Passion of the Crist,” ungkap Martha.
Perekrutan para pemeran dalam film, ini tentu diawali casting atau audisi. Sebab industri perfilm-an membutuhkan kekuatan figur yang tepat. Saat ini, proses pembuatan film berjudul Mansinam ini sudah masuk 25 persen, targetnya pada 2020 sudah masuk Coas Production kemudian akan dirilis di 2022.
“Standar film Hollywood biasanya menghabiskan anggaran berkisar Rp750 miliar hingga 1 triliun rupiah,” ujar Martha menanggapi biaya produksi film Mansinam ini.
Dosen Sekolah Tinggi Teologi (STT) GKI Yosep Pdt. Sumihe mengakui, pihak gereja dilibatkan dalam memberikan masukan terkait pembuatan film Mansinam, tujuannya agar film tersebut betul-betul berkualitas.
“Pelibatan gereja agar menjadi kesan film ini memiliki makna historis dan juga teologis, kata Sumihe.
Kabar Injil masuk ke tanah Papua dibawa oleh dua misonaris dari Jerman—dan Belanda—Otto dan Geisler di pulau Mansinam pada 5 Februari 1855 atau 164 tahun silam. Dua misionari tersebut tiba di pulau peradan orang Papua itu dengan menumpangi kapal kerajaan Ternate dan Tidore.
Rapat rencana pembuatan film Mansinam turut dihadiri Gubernur Dominggus Mandacan, Pangdam XVIII, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Perwakilan Polda Papua Barat, Sekda Provinsi Papua Barat, Perwakilan DPR Papua Barat, Bupati Manokwari, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Perwakilan Sinode, Klasis, Tokoh Agama, dan tamu undangan lainnya. (ADL)