MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Mayoritas warga di Manokwari mengisi libur tahun baru dengan mengunjungi tempat-tempat rekreasi yang ada di sekitar daerah perkotaan. Salah satu yang menjadi tujuan favorit warga di Kota Injil ini adalah Pantai Yen Bebai—lebih populer dengan pantai Pasir Putih, yang terletak di Distrik Manokwari Timur.
Selain jaraknya yang relatif dekat sekitar 5 kilometer dari pusat kota Manokwari, pantai ini memiliki panorama yang indah. karena terletak pada cekungan teluk dan berhadapan langsung dengan Pulau Mansinam—sebagai pulau peradaban—orang Papua. Sehingga selalu menjadi tujuan wisata favorit warga di daerah ini. Terlebih di saat libur panjang seperti libur tahun baru 2020.

Salah seorang penyedia jasa sewa karpet, Veky Kadakolo mengaku, momentum hari libur seperti saat ini, omsetnya bisa mencapai sekira 3-4 juta rupiah. Keuntungan yang diperoleh, lanjut Veky, berbeda dengan hari-hari biasa yang mencapai sekira 150-300 ribu rupiah saja.
“20 karpet berbagai ukuran saya siapkan untuk pengunjung yang mau menyewa. Harganya bervariasi antara Rp20-30 ribu untuk satu lembar karpet,” tutur lelaki berusia 49 tahun ini.
Dengan usaha menyediakan jasa sewa karpet, Veky mengatakan cukup membantu perekonomian keluarganya. Setiap hari libur, ia selalu menyewakan karpet plastik sebagai alas duduk para pengunjung pantai pasir putih. “Sebagian hasil usaha saya ini bisa bantu biaya sekolah anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi,” ujarnya.
Pantauan papuakita.com, pengunjung pantai pasir putih membludak. Jumlahnya mencapai ribuan orang, yang tengah menikmati awal tahun di tempat wisata pantai pasir putih. Kondisi ini tentu saja sangat menguntungkan para penjual barang dan pedagang makanan yang banyak di jumpai di pantai ini.
Salah seorang penjual kelapa muda, Paniaji mengatakan, bisa meraup keuntungan dari usaha berjualan kelapa muda pada momentum liburan sepert ini cukup banyak, jika dibandingan dengan hari-hari biasa, yang hanya bisa menjual sekira 50 an buah kelapa.
“Harga kelapa per buah Rp10-15 ribu. Kalau suasananya seperti ini, saya bisa jual kepala hingga ratusan buah,” ujar pria asal Buton ini.
Menjadi catatan, Pemerintah Daerah agar ke depan bisa menggandeng pihak swasta dalam pengelolaan objek wisata pantai Pasir Putih. Sehingga bisa memberikan hasil maksimal. Mulai dari penataan tempat parkir, pengaturan para pedagang yang berjualan hingga masalah kebersihan di pantai pasir putih.
Selain itu, sampah beragam jenis masih cukup banyak dijuampai di lokasi objek wisata ini. Tentu kondisi ini membuat pengunjung kurang nyaman dan cukup mengganggu estetika. (ALJ)