PEGAF, PAPUAKITA.com—Warga Kampung Mainda dan kampung Smanggei, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), mempersoalkan kualitas pendidikan dan program sanitasi lingkungan.
Isu pendidikan dan sanitasi lingkungan ini dikemukakan oleh Tokoh Pemuda Mainda, Paulus Dowansiba, di hadapan Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor dalam kesempatan reses, Jumat (14/2/2025).

“MCK (mandi, cuci, kakus) di dua kampung ini sangat perlu sekali, karena masih kurang. Sekolah yang ada ini hanya 1 ruang untuk tampung kelas 1-6. Mewakili warga dua kampung, saya sampaikan ini,” ungkap Paulus Dowansiba.
Kebutuhan dasar lain yang juga bersoal di dua kampung tersebut, sebut Paulus Dowansiba, adalah listrik. Juga fasilitas penunjang pendidikan lain, seperti rumah guru.
“Guru kalau datang itu biasa mereka hanya bisa numpang di rumah masyarakat. Jadi perlu sekali bangun rumah guru,” ujarnya sembari menambahkan perlu juga dibuatkan portal atau pintu masuk di dua kampung sebagai pengamanan.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan ini, Owor sapaan akrab Orgenes Wonggor mengatakan, reses 1 tahun 2025 di kampung Mainda dan Smanggei. Menjadi penting untuk menjadi pertanggung jawaban politik anggota dewan terhadap konstituennya.
“Aspirasi yang ada memang cukup banyak dan tetap harus disampaikan supaya menjadi laporan dan dapat diplenokan di internal dewan. Supaya juga bisa kita sampaikan kepada gubernur agar masuk dalam perencanaan tahun anggaran berikut,” jelas Owor.