MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Satun Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Manokwari, terus menggenjot penyediaan fasilitas karantina (Faskar) terpusat bagi pasien positif Covid-19.
Koordinator Sekretaris Satgas, Wanto menyebutkan, penyediaan faskar berada di wilayah perkotaan Manokwari dan wilayah Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey (Warpramasi).
“Faskar di Balai Latihan Koperasi sudah dipagar. Pekerjaan ini sudah mencapai 90 persen. Juga masih dalam proses pembuatan posko. Sedangkan faskar di wilayah Manokwari Utara, itu belum ada kepastian karena informasi yang diperoleh ada penolakan dari masyarakat setempat,” kata Wanto, Jumat (6/11/2020.
Adapun faksar di wilayah Warpramasi, lanjut Wanto, itu berada di Rumah Sakit Pratama, Warmare. Bangunan faskar sudah siap difungsikan.
“Faskar ini ada di RS Pratama di Warmare. Kemungkinan faskar ini sudah bisa digunakan pekan depan untuk menampung pasien yang dikarantina. Ada sekira 15 kamar,” katanya.
Dalam penanganan Covid-19, satgas sebelumnya telah memfungsikan rusunawa di wilayah Kelurahan Amban. Meski demikian, tak cukup menampung pasien akibat lonjakkan kasus. Keberadaan faskar kini menjadi kebutuhan mendesak.
“Bangunan milik Universitas Papua yang direncanakan dipinjam sebagai faskar belum ada tindak lanjut sampai saat ini,” ujar Wanto.
Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Manokwari, Romer Tapilatu mengatakan, penanganan pasien corona lebih efektif saat berada di faskar terpusat ketimbang saat menjalani karantina mandiri.
“Pasien yang melakukan karantina mandiri itu tidak efektif, harus karantina terpusat, fasilitas ini harus disediakan. Tidak mungkin petugas menjaga orang dari ujung rumah ke ujung rumah, tidak efektif,” ujarnya.
Efektifitas karantina mandiri disangsikan karena faktor disiplin. Apakah pasien corona yang menjalani karantina tersebut benar-benar akan patuh. Soal itu siapa yang bisa menjaminnya?.
“Kita tidak bisa pastikan apakah orang yang melakukan karantina mandiri di rumah disiplin, tidak keluar rumah. Banyak yang melakukan karantina mandiri sekarang. Dan apakah hal ini juga yang menyebabkan angka kasus positif Covid-19 meningkat terus di Manokwari, kita belum tahu,” tukas Romer Tapilatu.
Romer menambahkan, upaya penyediaan sejumlah faskar terpusat hingga kini belum menunjukkan progres. Masih sebatas rencana. Sementara, kasus Covid-19 terus bertambah naik.
“Kendalanya apa? Kita sudah tanyakan ke satgas bagaimana tindak lanjut faskar di Balai Koperasi, di wilayah Warpramasi, di wilayah Distrik Manokwari Utara. Itu bagaimana tindakan pemerintah daerah terkait kelanjutannya?. Kasihan kan, kalau orang karantina mandiri, bisa dijamin atau tidak?,” tutupnya. (ARF)