MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Bupati Hermus Indou mengajak warga di Kelurahan Sanggeng bersinergi dengan pemerintah. Untuk itu, tidak selalu menimbulkan citra Sanggeng menjadi tidak baik dan juga kesan buruk.
“Mari, warga Sanggeng jaga citranya di tengah-tengah masyarakat Manokwari. Mereka ini tinggal di pusat kota, wajib menjaga Manokwari dari berbagai hal yang menimbulkan kerugian,” ujar Hermus Indou.
Pernyataan bupati ini menanggapi insiden penyegelan Kantor Distrik Manokwari Barat dan Kelurahan Sanggeng oleh segilintir orang. Menurutnya, aksi penyegelan itu tidak mendapat dukungan warga. Sebagai bupati, Hermus menegaskan, telah berikan pemahaman kepada warga.
“Penyegelan itu hanya dilakukan oleh segelintir orang saja karena ada kepentingan oknum ASN di pemkab Manokwari yang ambisi menduduki jabatan itu dengan menonjolkan simbol-simbol kedaerahan supaya menjadi kepala distrik bahkan lurah di daerah itu,” cetus bupati.
Letak distrik Manokwari Barat dan Lurah Sanggeng berada di tengah-tengah kota. Dengan demikian, lanjut bupati, pejabat kepala distrik maupun lurah adalah mereka yang memiliki kompetensi dan mampu membantu bupati untuk membenahi Manokwari sebagai ibu kota provinsi Papua Barat.
“Saya sebagai bupati sudah memerintahkan kepala Satpol PP (melepaskan segel), karena itu adalah fasilitas pemerintah. Masyarakat membutuhkan pelayanan pemerintahan melalui distrik dan kelurahan Sanggeng,” ucapnya.
Bupati Hermus mengaku sudah memanggil pihak-pihak yang bersangkutan ke kantor, untuk diberikan arahan terkait aspirasi yang disampaikan. Dan memastikan aspirasi itu tetap diperhatikan oleh pemerintah.
Hermus menambahkan, perhatian pemerintah kabupaten Manokwari dalam rangka mengelola kebijakan ASN dilakukan secara bijaksana dan rasional. “Sudah saya berikan pemahaman, bahwa orang Papua dan juga warga Sanggeng wajib menjaga citra mereka,” pungkasnya. (ARF)
1 komentar