MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Manokwari, menyambangi Rumah Sakit Umum (RSU), Rabu (18/8/2021). Kehadiran pansus itu untuk membandingkan soal apakah usulan refocusing anggaran covid yang diajukan relevan dengan kebutuhan penanganan covid.
“Pansus turun ke lapangan ini untuk mengecek langsung kebutuhan ril anggaran penanganan covid di rumah sakit Manokwari. Pihak rumah sakit sudah usulkan refocusing anggaran penanganan Covid-19. Betul bahwa angka nominal yang diusulkan sangat-sangat tinggi, fantastis,” ujar Ketua Pansus, Suriyati Faisal.
Suriyati dalam kesempatan ini didampingi Sekretaris Pansus, Henok Rumansara dan anggota pansus masing-masing Romer Tapilatu dan Duma Pasinggi. Ia menegaskan, kunjungan kali ini untuk menegaskan apakah usulan itu realistis dengan kebutuhan atau tidak.
Pansus pun berharap mendapat banyak referensi yang berguna pada saat pembahasan anggaran nanti. Sayangnya, Suriyati enggan menyebutkannya nominal anggaran dimaksud dengan alasan anggaran itu masih bersifat draf dan belum diserahkan secara resmi oleh pemerintah daerah ke DPRD.
“Saya tidak bisa menyampaikannya dulu, karena masih bersifat draf. Kami lakukan pengecekkan ini supaya DPRD memiliki acuan yang menguatkan argumentasi saat pembahasan anggaran nanti,” ucapnya.
“Dari hasil kunjungan ini memang ada temuan-temuan yang termuat di dalam usulan anggaran penanganan covid yang sudah diserahkan. Tetapi, pansus mesti mengonfirmasi dan kroscek lagi dikarenakan sejumlah pengadaan fasilitas kesehatan penanganan covid dilakukan oleh dinas kesehatan. Rumah sakit hanya menerima saja,” sambung Suriyati.
Hasil kunjungan pansus, lanjut Suriyati, bisa dipastikan bahwa kesiapan SDM serta sarana dan prasarana di rumah sakit Manokwari untuk urusan Covid-19 belum menunjukkan peningkatan signifikan. Dirinya mengaku, kondisi yang ada saat ini tak beda jauh dengan tahun kemarin.
“Teman-teman (wartawan,red) bisa lihat sendiri. Kami turun tidak sekadar memantau tapi juga mendengarkan masukan maupun keluh dan kesah dari petugas di rumah sakit. Banyak keluhan yang disampaikan ke kami, ini bukan barang baru,” ujarnya lagi.
Politisi Golkar ini mencontohkan, keluhan soal minimnya tenaga kesehatan yang bertugas sehingga memaksa pegawai yang ada mesti bekerja ekstra dengan durasi kerja yang ditambah, realisasi insentif hingga pengangkatan tenaga honor.
“Ada honorer yang usianya sudah melewati batas ASN tetapi statusnya belum jelas. Masih honor, harusnya mereka yang sudah honor belasan tahun diberikan penghargaan dengan diangkat menjadi pegawai,” cetus Suriyati.
Terpisah, Sekretaris RSU Joloan Simanjuntak mengatakan, telah mengonfirmasikan beberapa perosoalan pada saat berlangsung kunjungan kerja pansus DPRD Manokwari.
“Kita sudah pastikan bahwa alat PCR itu bagus hanya saja reagen yang habis sehingga tidak bisa melakukan pemeriksaan, kondisi ini sudah sepekan. Termasuk juga beberapa BHP (bahan habis pakai) yang kosong,” tutupnya. (ARF)